Menulis Artikel Berkualitas Penuh Ide
Tweet |
Cara Menulis Artikel Berkualitas Penuh Ide
- Dunia blogging adalah dunia kita, kita bebas menulis apa saja yang
ada di benak kiata asal tidak melanggar peraturan di dalamnya. Menulis
adalah kesukaan. Anda harus mempunyai rasa senang untuk menjadi penulis,
sehingga terasa enak dan tanpa beban. Untuk dapat menulis artikel berkualitas, setidaknya Anda harus mempunyai beberapa pedoman.Perlu
diketahui bahwa apa yang nanti disampaikan mungkin tidak akan berefek
apa pun jika tidak di dahului dengan niat keinginan untuk
menulis/membuat tulisan seperti yang telah disampaikan di atas. Jika
Anda ingin nge-blog tanpa menulis, maka layaknya lautan tanpa
garam, Lempeng. Lengang. Sepi. Lama-lama bosan sendiri.
Kembali ke "menulis tanpa kehabisan ide". Kehabisan ide? Mungkin ketika
Anda menulis suatu artikel, sedikit sekali yang bisa Anda tuangkan,
sehingga yang tertulis pun sedikit karena mentok, juga Anda tidak tahu
lagi apa yang harus Anda tuliskan. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal, diantaranya belum matangnya poin-poin yang hendak Anda
disampaikan, kurangnya informasi untuk referensi artikel Anda, dan
jenuh. Jenuh ? Iya, jika otak Anda sudah jenuh maka tidak akan
menghasilkan apa-apa jika Anda paksa bekerja.
Nah, untuk membuat tulisan yang Anda anggap layak, berkualitas tentunya,
juga penuh dengan ide (padat), mungkin ada beberapa hal yang bisa saya
sarankan. Perlu Anda diperhatikan bahwa tips-tips berikut jangan serta
merta Anda anggap sebagai faktor teknis, karena jika dilakukan sebagai
teknis semata justru dapat menghilangkan esensinya.
Jadi, ini dia tips menulis konten berkualitas:
1.
Sebelum Anda menulis, lakukanlah persiapan-persiapan terlebih dahulu,
seperti materi tulisan maupun fisik. Materi tulisan berasal dari ide
mengenai suatu topik tertentu. Cari ide, "Hari ini saya ingin menulis
tentang apa ya?" "Apa yang bisa saya persembahkan kepada pembaca dan
tentunya bermanfaat buat mereka?" "Apa sekiranya yang saya ketahui dan
bisa saya tuangkan dalam penulisan ini?" "Apakah tema kesukaan saya?"
Jangan Anda berfikir untuk menulis judul, keyword, dll, itu malah harus menjadi urusan belakangan. Jangan sampai Anda justru membatasi tulisan yang hendak Anda buat.
2. Ide menulis paling baik adalah ide dari hal-hal yang pernah dialami,
diketahui, dipahami, dan dikuasai betul. Cobalah untuk menghindari
menulis hal-hal yang sekiranya justru memberatkan dan Anda tidak
dipahami .
3. Lakukanlah research and reference collecting. Ide yang kaya akan memperkaya tulisan pula. Lakukan research atau
mempelajari topik-topik berkaitan untuk memperluas dan melihat dari
berbagai sudut pandang lain. Memahami sudut-sudut pandang tersebut dan
jadikanlah referensi. Banyak sekali tulisan berkualitas yang berkaitan
dengan topik apapun juga dapat dicari dengan mudah di search engine.
Hal-hal empiris terbukti lebih menarik dan sangat kuat di mata pembaca
dibanding ide yang hanya searah dan kurang berdasar.
Bahkan ketika tidak sedang ingin menulis pun, biasakan mempelajari topik-topik yang disukai melalui berbagai media. Membaca merupakan poin penting yang dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman. Jika Anda suka menulis pasti suka membaca.
4. Sampai di langkah ini, jangan menulis apapun terlebih dahulu sebagai
isi postingan. Bahkan jangan buka post editor atau writing tool apapun
untuk menulis posting. Sekali lagi, itu harus menjadi urusan belakangan. Kumpulkan ide-ide yang tercecer, satukan dalam satu catatan kecil.
5. Setelah ide dan materi yang dikumpulkan sudah cukup. Mulailah menuliskan pokok pikiran.
"Kenapa malah belajar bahasa??" Iya, karena ini penting sekali. Jika
Anda masih belum bisa menyimpan pokok pikiran dalam otak, maka
tuliskanlah dalam catatan kecil. Buatlah poin-poin. Misalnya, "Dalam
tulisan A, saya ingin menyampaikan: 1. Topik pembuka tentang
mengatasi duplicate meta description (intro); 2. Mengapa topik ini
penting?; 3. Apa sebabnya dan apa efeknya?; 4. Apakah ada solusinya?; 5.
Jika ada, apa solusi itu?; 6. bagaimana cara menerapkan solusinya?. Itu
sebagai contoh saja, tentu kasusnya akan lain jika beda topik. Tetapi
semua menggunakan konsep yang sama: Apa; Mengapa; Siapa/Apa; Bagaimana;
Dimana atau Kapan (jika ada).
6. Dengan menggunakan landasan-landasan pokok pikiran yang saya ulas
diatas, tanyalah pada diri Anda sendiri, apakah pokok-pokok pikiran
tersebut sudah ada jawabannya? Jika iya, maka Anda sudah siap
menuliskannya ke dalam artikel. Jika masih belum, jangan sungkan untuk
mencari lagi jawaban-jawabannya sampai ketemu. Jawablah hingga detail
dan tidak ada yang terlewatkan. Dengan cara ini, tulisan Anda tidak
hanya akan panjang, tapi juga sarat dengan isi dan poin penting, pembaca
tidak akan mau melewatkannya.
Ada yang bilang bahwa tulisan terlalu panjang itu membosankan, apalagi untuk ukuran posting blog karena pembaca lebih suka membaca dengan sistemscanning atau fast reading. Tetapi saya sudah membuktikan bahwa tulisan panjang mampu berbuat lebih banyak, memberi isi yang lebih detil, memiliki dasar, dan menurunkan bounce rate tentunya. Tidak ada aturan tentang panjang pendeknya tulisan blog.
7. Setelah mantap, mulailah menulis sesuai dengan jawaban-jawaban yang
sudah Anda temukan tadi. Dengan cara ini, AAnda tidak perlu berpikir
terlalu berat, hanya mengingat saja jawaban-jawaban tersebut dan
merancang serta menyusunnya dalam bentuk tulisan. Saya yakin Anda akan
mempunyai banyak ide yang akan ditulis. Bahkan akan ada sangat banyak
yang dituliskan. Jika perlu, edit atau hilangkan poin-poin yang
sekiranya tidak terlalu penting.
8. Ketika Anda menulis, gunakan konsep orang ke satu dan kedua. Ini sah
untuk blog. Mengapa? Ya karena ini blog, sebuah catatan pribadi seorang
blogger dan bukan buku pegangan kuliah. Penggunaan orang ketiga hanya
jika diperlukan. Sebagai contoh, saya cenderung menggunakan kata "saya"
yang sedang berbicara dengan "anda". Dengan demikian, tulisan lebih
terasa dekat dan terkesan langsung (dua arah dan mengandung kekinian).
Seolah-olah penulis berbicara langsung dengan pembaca. Seperti SAYA yang
SEKARANG ini berbicara dengan Anda meskipun mungkin tulisan ini dibuat
BERABAD-ABAD lalu.
9. Jika dalam proses menulis Anda merasa mentokatau menemui jalan buntu,
berhentilah. Letakkan keyboard atau laptop. Lakukanlah hal-hal lain.
Lanjutkan kembali jika sudah siap dan segar, nanti, besok, atau kapan
saja terserah. Janganlah terburu-buru. Dengan cara ini, tulisan tidak
terkesan dipaksakan. Selain itu, akan ada banyak ide, informasi, dan
referensi baru yang dapat Anda temukan sehingga bisa menjadi solusi.
Tuntutan menerbitkan posting blog secepatnya dan sebanyak-banyaknya dapat merusak isi tulisan. Blog anda tidak menuntut anda, jadi jangan tuntut blog anda. Hehe... Saya bahkan bisa menghabiskan satu minggu untuk membuat satu posting. Jangan terlena dengan iming-iming bahwa jumlah posting banyak itu bagus, belum tentu. Fokuslah pada apa yang hendak disajikan kepada pembaca, Layak atau tidak? Menakjubkan atau tidak? Memberi solusi atau tidak? Menyenangkan atau tidak? Bernilai atau tidak? dan seterusnya.
10. Poin terakhir, ini juga tidak kalah penting, yaitu checking.
Apakah tulisan sudah siap diterbitkan? Ada yang masih kurang? Ada yang
kurang tepat? Ada yang terlewatkan? Ada yang salah? Jika Anda masih
belum yakin, don't publish! Simpanlah
dalam draft. Baca ulang. Inilah saatnya Anda mereview karya sendiri
sebelum diterbitkan. Apakah Anda sudah merasa puas dengan membacanya?
Apakah Anda sudah merasa artikel tersebut pantas untuk diterbitkan? Pikiran dan hati tidak bisa bohong. Anda tidak
perlu menanyakan orang lain untuk menilainya. Cukup Anda nilai dari
sudut pandang sendiri terlebih dahulu. Baru setelah itu, serahkan pada
pembaca.
Kadang bagi para master penulis blog, menulis sudah tidak lagi
membutuhkan hal teknis, tapi secara esensial pasti mencakup hal-hal di
atas. Mengapa bisa demikian? Karena mereka tidak lagi membuat tulisan
dengan acuan teknis, melainkan insting. Hal-hal yang dilakukan
berulang-ulang dan disukai lama-lama menjadi insting. So, belajar dan
asah terus kemampuan Anda dalam menulis.
Mungkin akan ada yang merespon "Alaaahhh, mau buat posting blog aja ribetnya kaya mau jadi Presiden, copas aja beres!" Tidak
apa-apa, terserah Anda. Tetapi yang perlu ditegaskan di sini adalah
tentang bagaimana meningkatkan kualitas konten blog sehingga perlu
keseriusan, apapun tujuan ngeblognya. Jika ingin memiliki otoritas &
ingin blog memiliki nilai, kualitas, dan bisa diperhitungkan oleh orang
banyak, tentunya harus ada upaya. Tidak heran jika ada ungkapan, a blogger is an author... Seorang blogger adalah seorang penulis (seseorang yg memiliki otoritas). Sangat
aneh bukan jika mengaku blogger, tapi tidak mempunyai tulisan alias
mengandalkan tulisan orang lain? Jawabannya ada pada diri Anda
masing-masing.
Selamat Blogging Dan Menulis Artikel Berkualitas!
Sobat suka dengan artikel ini? Pasang linkback di blog sobat.
1 Comentário:
Situs Bokep Online
Koleksi Foto Seks
Galeri Foto Bokep
Kumpulan Foto Bugil
Galeri Foto Tante Cantik
Kumpulan Foto ABG Bugil
Foto Bugil Memek Basah
Foto Ngentot Memek Tembem
Posting Komentar